ADHD Bisa Picu Demensia? Ini Temuan Mengejutkan dari Studi 17 Tahun

CANTIKA.COM, Jakarta - Sebuah studi berskala besar yang baru saja diterbitkan dalam jurnal JAMA Network Open mengungkap temuan mengejutkan bahwa orang dewasa yang didiagnosis dengan Attention-Deficit/Hyperactivity Disorder (ADHD) memiliki risiko hampir tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengembangkan demensia dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi tersebut.

Penelitian yang melibatkan lebih dari 100.000 orang ini berlangsung selama lebih dari 17 tahun. Temuan ini menjadi perhatian penting di tengah meningkatnya jumlah kasus demensia di seluruh dunia, khususnya pada kelompok usia lanjut.

ADHD selama ini lebih dikenal sebagai gangguan perkembangan saraf pada anak-anak, namun banyak orang dewasa ternyata tetap mengalami gejalanya hingga usia lanjut. Gejala ADHD pada orang dewasa bisa berbeda dari anak-anak, seperti kesulitan berkonsentrasi, mudah lupa, dan impulsivitas. Meski begitu, kondisi ini sering tidak terdiagnosis, terutama pada lansia.

Sementara itu, demensia merupakan sindrom penurunan fungsi kognitif yang biasanya menyerang lansia, termasuk penyakit Alzheimer sebagai bentuk paling umum. Di Amerika Serikat saja, lebih dari 6,5 juta orang berusia 65 tahun ke atas hidup dengan demensia pada 2022, dan jumlah ini diperkirakan akan berlipat ganda pada tahun 2060.

Studi terbaru ini menunjukkan bahwa ada kaitan erat antara ADHD dan peningkatan risiko demensia. Hal ini menjadi perhatian serius karena kedua kondisi ini sama-sama melibatkan gangguan pada fungsi kognitif seperti memori dan perhatian.

Penelitian dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Haifa, Rutgers University, dan Icahn School of Medicine at Mount Sinai. Mereka menggunakan database kesehatan nasional dari Meuhedet Healthcare Services di Israel—salah satu organisasi layanan kesehatan nirlaba terbesar di negara tersebut.