REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Anda Sapardan*
Di balik jargon “Generasi Emas, Indonesia Emas”, sesungguhnya ada 270 hari kehamilan, fondasi awal kehidupan dan bagian tak terpisahkan dari 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yang sering terabaikan. Padahal setiap ibu menginginkan anaknya sehat lahir batin, tangguh, cerdas, dan produktif, sebagaimana Indonesia sebagai Ibu Pertiwi seharusnya memiliki tujuan yang sama.
Namun sejumlah data menunjukkan kenyataan yang tak berbanding lurus. Sebagaimana dilansir situs World Population Review, rata-rata IQ Indonesia 78,49, berada di posisi 130 dari 199 negara dan dianggap rendah di bawah rata-rata global (90-109). Angka stunting (kondisi yang sudah mencerminkan keterbatasan kognitif) 19,8 persen dengan tingkat wasting dan underweight sebesar 7,4 persen dan 16,8 persen. Dua kondisi yang berpotensi menjadi stunting jika tidak tertangani dengan baik dan benar.
Dengan hanya tersisa lima tahun bagi Indonesia untuk mengejar Bonus Demografi melalui generasi sehat, produktif, dan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi, sekaligus memenuhi target global SDG 2030, aksi nyata percepatan pembangunan manusia berkualitas secara komprehensif dan terintegrasi menjadi sangat penting.
Kisah miris almarhumah Ibu Irene Sokoy dan ibu-ibu hamil lain di seantero Indonesia menjadi saksi betapa mereka menjalani 270 hari kehamilan yang merupakan bagian penting tak terpisahkan dari 1.000 HPK -periode kunci untuk masa depan seorang anak- dalam keheningan, tanpa sistem pendukung yang layak, baik dari keluarga, komunitas, sistem kesehatan, maupun negara. Walau di satu sisi, Indonesia sudah memiliki banyak kebijakan, peta jalan, strategi yang dibuat dengan sangat baik oleh setiap kementerian dan lembaga terkait.
Hasil riset analisis kebijakan 1.000 HPK yang dilakukan Yayasan Rabu Biru dengan tingkat keselaras...