REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menegaskan komitmen pemerintah dalam mengoordinasikan penanganan bencana hidrometeorologi yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera. Caranya melalui penguatan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah.

Penegasan tersebut disampaikan Mendagri sebagai tindak lanjut atas Surat Edaran (SE) Nomor 900.1.1/9772/SJ yang mengajak seluruh pemda memberikan dukungan kepada wilayah terdampak bencana di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat. Dukungan baik dalam bentuk dukungan anggaran maupun bantuan logistik dan kemanusiaan.

"Pemerintah bergerak cepat dengan mengoordinasikan dukungan antardaerah. Ada yang berupa dukungan anggaran, ada juga berupa barang," ujar Tito dalam konferensi pers di Posko Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Jumat (19/12/2025).

Di bawah koordinasi Tito, pemerintah berhasil menghimpun bantuan dari berbagai pemda sekitar Rp 48 miliar untuk penanganan bencana. Sejumlah pemda telah merespons SE tersebut dengan menyalurkan dukungan anggaran untuk membantu penanganan bencana di wilayah terdampak.

Dukungan tersebut berasal dari Pemprov Kalimantan Timur sebesar Rp 7 miliar, Jawa Barat Rp 7 miliar, Sulawesi Utara Rp 1,5 miliar, Kalimantan Utara Rp 1 miliar, Sulawesi Selatan Rp 4 miliar, Jawa Tengah Rp 1,3 miliar, Jawa Timur Rp 5 miliar, dan Nusa Tenggara Timur Rp 1,5 miliar.

Selain itu, Pemprov Sumatera Selatan menyalurkan bantuan berupa barang senilai Rp 2,6 miliar, sementara Pemprov Banten memberikan bantuan uang Rp3 miliar. Pemprov DKI Jakarta juga memberikan bantuan Rp 3 miliar yang langsung dikirimkan ke Kota Lhokseumawe.

Dia melanjutkan, dukungan juga diberikan oleh daerah lain, seperti Kalimantan Tengah, Sulawesi Barat, Gorontalo, Maluku Utara, dan Bengkulu. "Totalnya sekitar Rp 43 miliar," ujar Tito didampingi Menko PMK Pratikno.

Tito menyebut,&n...