1 Kematian dan 75 Orang Jatuh Sakit usai Makan Burger McD, Ini Dugaan Awalnya

Jakarta -

Satu orang meninggal dan puluhan pelanggan restoran cepat saji ternama, McDonald's di Amerika Serikat jatuh sakit. Berdasarkan laporan terbaru, total ada 75 orang yang tengah mendapatkan perawatan pasca teridentifikasi mengonsumsi hamburger Quarter Pounder McDonald's dengan cemaran bakteri E coli. Tiga hari lalu, pemerintah baru mengidentifikasi sekitar 40 orang.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (BPOM AS) mengonfirmasi satu kematian yang terkait dengan wabah tersebut, pada Selasa (22/10/2024). Sementara 22 orang telah dirawat di rumah sakit, dan dua orang mengalami sindrom uremik hemolitik (HUS), masalah kesehatan serius yang bisa berujung gagal ginjal.

Adapun pelanggan yang meninggal adalah lansia dari Colorado, bukan termasuk salah satu orang yang mengalami HUS, demikian pengumuman BPOM AS.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pejabat kesehatan federal mewanti-wanti publik terkait wabah tersebut pada Selasa. McDonald's langsung menarik produk tersebut dari sekitar seperlima di antara 13.000 outletnya di AS, termasuk restoran yang berlokasi di Colorado, Kansas, Utah, Wyoming dan sebagian Idaho, Iowa, Missouri, Montana, Nebraska, Nevada, New Mexico, dan Oklahoma.

Penyakit mulai dilaporkan pada 27 September, dengan kasus terakhir tercatat di 10 Oktober, menurut pejabat kesehatan.

"McDonald's menjual sekitar 1 juta Quarter Pounders dalam jangka waktu saat penyakit tersebut terjadi," kata juru bicara restoran tersebut, seraya menambahkan jaringan makanan cepat saji tersebut yakin lebih banyak orang akan jatuh sakit jika kontaminasi berasal dari roti itu sendiri, seraya menambahkan bawang bombai yang digunakan pada burger mungkin menjadi penyebabnya.

Burger McDonald's dimasak pada suhu 175 derajat, di atas tingkat 160 derajat yang dibutuhkan untuk membunuh bakteri E. coli, sementara bawang yang di...