Bomber Siluman B-2 Dikerahkan, Pejabat Israel Ungkap Tiga Skenario Serang Situs Nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Amerika Serikat (AS) telah mengerahkan enam pesawat pengebom (bomber) siluman B-2 ke Guam, sebuah pulau di kawasan Mikronesia di Pasifik Barat.

Informasi itu dilaporkan pada Sabtu (21/6/2025) oleh Fox News, yang mengutip data pelacakan penerbangan dan komunikasi suara dengan pengatur lalu lintas udara.

Stasiun televisi AS itu menyebutkan bahwa pesawat-pesawat itu tampaknya mengisi ulang bahan bakar usai lepas landas dari Missouri. Ini mengindikasikan bahwa saat berangkat tangki mereka tidak diisi penuh karena membawa muatan berat, yang kemungkinan adalah bom penghancur bunker.

“Menghancurkan (Fordow) dari udara hanya bisa dilakukan oleh AS,” ujar CEO Foundation for Defense of Democracies Mark Dubowitz seperti dikutip Fox News Digital.

Fordow adalah salah satu situs nuklir milik Iran yang berada di dekat Kota Qom, sekitar 100 km dari ibu kota Teheran. 

Direktur Kebijakan Luar Negeri Jewish Institute for National Security of America (JINSA) Jonathan Ruhe menjelaskan bahwa bom penghancur bunker memanfaatkan gaya gravitasi untuk menembus campuran tanah, batu, dan beton sebelum meledak di bawah tanah.

Ledakan itu bisa menghancurkan target secara langsung atau “meruntuhkan struktur” di sekitarnya tanpa harus menghancurkan fasilitas itu sepenuhnya, kata Ruhe.

Sebelumnya, harian Israel Haaretz mengutip seorang pejabat militer senior Israel yang menyatakan bahwa Fordow, yang berada di dalam terowongan di bawah pegunungan, telah ditetapkan sebagai salah satu target serangan.

“Jika kami menerima perintah untuk menyerang, kami akan bertindak,” kata pejabat tersebut.

Menurut Haaretz