Demi Kurangi Rantai Pasok Pangan Global, Pemuda Lintas Agama Dilatih Urban Farming

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aliansi Pemuda Lintas Agama untuk Iklim (Interfaith Youth Climate Alliance -IYCA) dan Prakarsa Lintas Agama untuk Hutan Tropis (Interfaith Rainforest Initiative-IRI) Indonesia menyelenggarakan program Warung Belajar dengan tema "Urban Farming: Ketahanan Pangan Lokal dan Solusi Krisis Iklim".

Acara ini diadakan pada Sabtu, 26 Oktober 2024, di Kebun Kolaborasi, Universitas Trilogi, Jakarta Selatan. Fasilitator Nasional IRI Indonesia, Dr Hayu Prabowo dalam sambutannya menjelaskan bahwa krisis iklim yang terjadi saat ini berdampak besar pada ketersediaan pangan di seluruh dunia.

"Urban farming menjadi solusi yang berkelanjutan untuk meningkatkan ketahanan pangan. Dengan memproduksi pangan secara lokal di lingkungan perkotaan, kita dapat mengurangi ketergantungan pada rantai pasokan pangan global dan sekaligus mengurangi jejak karbon," ujar Hayu lewat keterangan tertulis kepada Republika.

Dia mendorong pengembangan sumber pangan lokal berbasis komunitas sebagai solusi untuk membangun ketahanan pangan nasional perlu terus digalakkan. Menurut Hayu, kekuatan sosial jauh lebih penting dbandingkan dengan kekuatan teknis.

"Dengan memberdayakan komunitas lokal, kita dapat menciptakan sistem pangan yang lebih resilient dan berkelanjutan," jelas Hayu.

Faiza Fauziah, Koordinator Aliansi Pemuda Lintas Agama untuk Iklim (Interfaith Youth Climate Alliance -IYCA) menjelaskan, Warung Belajar edisi Urban Farming ini menghadirkan materi dan lokakarya tentang praktik urban farming di tengah kota Jakarta, yang diinisiasi oleh Trilogi Berkebun.

"Para peserta belajar secara langsung tentang teknik berkebun di kota, perawatan tanaman, dan manfaat urban farming bagi lingkungan dan ketahanan pangan," kata dia.

Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran terka...