REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kilang Pertamina Internasional (KPI) menegaskan komitmennya sebagai Subholding Refining & Petrochemical Pertamina dalam menjalankan peran strategis mendukung transisi energi berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara. Komitmen tersebut sejalan dengan upaya Indonesia menuju target Net Zero Emissions pada 2060 atau lebih cepat.
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, mengatakan komitmen itu diwujudkan melalui penguatan kapasitas kilang dan petrokimia yang terintegrasi dengan prinsip dekarbonisasi, bahan bakar terbarukan, serta ekonomi sirkular. Langkah ini menjadi bagian dari strategi nasional untuk memperkuat ketahanan energi sekaligus menurunkan emisi karbon.
“KPI memiliki misi yang jelas, yaitu memastikan ketahanan energi nasional sekaligus menjadi pionir bahan bakar berkelanjutan di Asia Tenggara,” ujar Taufik dalam forum ASIA-TECH 2025 di Jakarta, beberapa hari lalu, dikutip Jumat (10/10/2025).
KPI, lanjut diaa, telah menorehkan sejumlah pencapaian strategis dalam mendukung agenda energi hijau. Salah satunya melalui proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan yang tidak hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menghasilkan bahan bakar yang lebih bersih dengan standar setara Euro 5.
Perusahaan juga mengembangkan Green Refinery dan Sustainable Aviation Fuel (PertaminaSAF) di Cilacap yang berbasis minyak jelantah, serta Hydrotreated Vegetable Oil (HVO) berbasis minyak sawit. Inisiatif tersebut menempatkan Indonesia sebagai salah satu pelopor pengembangan energi hijau di kawasan.
Pencapaian lainnya adalah penerapan kecerdasan buatan (AI) untuk predictive maintenance dan efisiensi energi. Inovasi ini mendukung terciptanya operasi kilang yang lebih kompetitif dan re...