Jakarta -
Apakah detikers pernah mengalami kaki terasa panas? Ini adalah masalah yang mungkin dialami sebagian orang, yang bisa menjadi tanda adanya kondisi kesehatan tertentu.
Sensasi kaki terasa terbakar dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti akibat kelelahan hingga kondisi medis. Pahami penyebab hingga perawatannya.
Penyebab Kaki Terapa Panas
Seringnya, kaki terasa panas seperti terkena cabai atau terbakar merupakan tanda kerusakan saraf (neuropati).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada yang namanya neuropati diabetik (Kerusakan saraf yang disebabkan kondisi diabetes.) Maka dari itu, kaki terasa panas bisa menjadi gejala karena mengidap penyakit diabetes.
Dilansir National Health Service (NHS), polineuropati diabetik merupakan neuropati perifer yang disebabkan oleh diabetes tipe 1 atau diabetes tipe 2.
Dalam banyak kasus, pada saat yang sama seseorang dengan neuropati perifer juga mungkin memiliki lebih dari satu jenis neuropati perifer.
Mengutip laman kesehatan Webmd, berikut adalah beberapa kemungkinan penyebab kaki terasa panas:
- Neuropati serat kecil
- Penyakit ginjal kronis (uremia)
- Kaki terasa panas kekurangan vitamin B12, folat, dan kadang-kadang vitamin B6 atau anemia defisiensi
- vitamin
- Gangguan penggunaan alkohol
- Kadar hormon tiroid rendah (hipotiroidisme)
- Penyakit Lyme
- Penyakit HIV/AIDS
- Polineuropati amiloid
- Efek samping obat, termasuk obat kemoterapi, overdosis vitamin B6, obat HIV, amiodarone, isoniazid, metformin, dan lainnya
- Eritromelalgia
- Keracunan logam berat (timbal, merkuri, arsenik)
- Vaskulitis (radang pembuluh darah)
- Sarkoidosis
- Sindrom Guillain-Barre (GBS)
- Polineuropati demielinasi inflamasi kronik (CIDP).